Tuesday, October 06, 2009

Buku Blog

"Berkelana ke Timur Tengah" ;  
dari Blog menjadi Buku

Usai lebaran ini, aku mendapat khabar gembira. Buku perdanaku, “Berkelana ke Timur Tengah” (selanjutnya disingkat BKTT) terbit di Erlangga, Jakarta. Mulai awal Oktober 2009, buku setebal 416 halaman ini insya Allah beredar di toko buku Gramedia, Walisongo, Gunung Agung, Kharisma dan perwakilan-perwakilan Penerbit Erlangga di seluruh pelosok tanah air.

Bagi pembaca setia blog www.dedepermana.blogspot.com, isi buku BKTT bukanlah hal baru. BKTT adalah kumpulan catatan harianku sebagaimana yang tertuang di blog. Hanya saja, bahasanya sedikit dipoles, biar agak pantas jadi bahasa buku.

Tentang isi BKTT, Penerbit Erlangga menulis di sampul belakang :

“Sekilas, Mesir, Tunisia dan Maroko, tak ubahnya negara berpenduduk mayoritas Islam seperti Indonesia. Benarkah?
Dede Permana Nugraha dengan rapi mencatat setiap detail perjalanannya ke ketiga negara ini. Selama menempuh studi di sana, ia cermat menggali unsur-unsur budaya, seni, pendidikan, gaya hidup, pola beragama masyarakat Muslim Arab, hingga wisata ziarah Timur Tengah yang sangat terkenal. Tari perut, piramida, Al Azhar, Ummi Kulsum, darah perawan, aborsi legal, pelarangan jilbab, Habib Borguiba, Casablanca dan kota Marakesh, menjadi keseharian yang tak terelakkan”.

BKTT adalah buku ringan, bukan buku ilmiah yang mengajak pembaca untuk berfikir atau bahkan mengernyitkan dahi. BKTT hanyalah penuturan monologku tentang beberapa potret kehidupan di Tanah Arab sana.

Lewat BKTT, aku ingin berbagi pengalaman dengan pembaca. Di sela-sela perjalanan studiku selama hampir enam tahun yang melelahkan - tanpa pernah pulang ke Tanah Air - dengan segudang cerita suka, duka dan derita, ternyata masih banyak keindahan dan pengalaman mengesankan yang kutemukan.

Harapanku, semoga kehadiran BKTT dapat memberikan manfaat positif untuk umat. Salam hangat.

Serang, 1 Oktober 2009

5 comments:

  1. selamat buat ustad dede. "anda layak dapat bintang"

    ReplyDelete
  2. Bukunya kurang memuaskan, tidak sebanding dengan ceritanya.. Lebih menarik baca di blog ini.. Kayaknya salah pilih penerbit

    Cerita perjalanan ke tempat yg jauh tapi sama sekali tidak ada selipan gambar SATUPUN di dalamnya... Pembaca disuruh menghayalkan sendiri apa yg di lihat dan ceritakan penulis...

    Untuk buku yang bercerita tentang sebuah tempat bagi saya contoh yg bagus itu buku: Pelangi di Persia karangan Dina Y Sulaeman. Idenya hampir sama dengan buku kang Dede tapi full color dan banyak gambar di dalamnya... sebagai pembaca dan pembeli buku tidak kecewa..

    ReplyDelete
  3. Pak Takbir, terima kasih atas komentarnya yang sangat baik. Jika ada penerbitan ulang (edisi berikut), insya Allah usulan ini akan saya teruskan ke Erlangga. Salam Hangat, dpr

    ReplyDelete
  4. saya mendapatkan buku kang dede, di toko buku di sekitar kampus UIN Yogya. mas takbir, tidak benar kalau di buku Kang Dede tak ada satupun gambar. Di setiap awal bab, ada gambar.

    ReplyDelete