Sunday, December 02, 2012

Jakarta-Tunis


Antara Jakarta dan Tunis

Isteriku dan puteriku, di Habib Borguiba Avenue, salah satu jalan utama di kota Tunis

Memboyong isteri dan anak yang masih batita ke luar negeri untuk tujuan studi dengan beasiswa yang terbatas, memang bukan pilihan yang mudah. Tapi pilihan itu aku ambil, dengan Bismillah Tawakkaltu ‘alallah. Aku juga ingat ucapan Ippho Santosa, bahwa orang yang berotak kiri akan cari modal dulu baru bergerak, sedangkan orang yang berotak kanan akan bergerak dulu, baru cari modal. Aku setuju dengan Ippho. Bismillah, insya Allah ada jalan.

Arab Tunis
Aku memilih Univ Zitouna Tunis untuk lokasi studi, juga bukan pilihan dadakan. Telah kupikirkan cukup lama, dengan mempertimbangkan berbagai hal, baik factor internal kampus, maupun factor eksternalnya. Yang kumaksud dengan faktor internal kampus adalah yang terkait system belajar, dukungan fasilitas, kapabilitas dosen, serta system administrasi kampus. Sedangkam factor eksternal adalah faktor social dan budaya masyaraka setempat, iklim politik – maklum suhu politik di beberapa Negara Arab saat ini masih memanas, factor  ekonomi negara tersebut, juga factor WNI-nya.

Selain factor-faktor itu, aku juga telah memastikan, bahwa pasca revolusi (Arab Spring) tahun 2011 lalu, Tunisia memasuki era baru. Yakni era reformasi politik dan demokratisasi, yang berimbas ke seluruh aspek kehidupan termasuk bidang keagamaan. Kehidupan keberagamaan dan pendidikan Islam di Tunis saat ini, jauh lebih baik dari masa-masa yang lalu, lebih terbuka, dan insya Allah lebih kondusif.

Satu lagi yang tak kalah penting ; Ahad 18 Nop 2012 sebagai jadwal keberangkatan, juga kupilih dengan pertimbangan matang. Tanggal itu, adalah tanggal pernikahanku. Artinya, keberangkatanku ke Tunis bertepatan dengan hari ulang tahun pernikahan yang ke-5. Kebetulan juga 18 Nop 2007 dan 18 Nop 2012 harinya sama ; Ahad. Anggap saja ini sebagai kado ulang tahun pernikahan untuk isteri.

Jakarta-Doha-Tunis
Penerbangan antara Jakarta-Doha selama 8,5 jam dan Doha-Tunis selama 6,5 jam kami lalui dengan lancar. Jadwalnya tepat waktu, dan anakku Firyal yang baru berusia 2,5 tahun juga nampak nyaman dan menikmati perjalanan. Tidak rewel. Justeru ia kelihatan enjoy, sekali-kali tidur, sekali-kali juga sibuk mewarnai buku-buku gambar kartun Sponge Bob yang sengaja disediakan maskapai khusus untuk anak kecil.

Jauh-jauh hari sebelum berangkat, saya dan isteri sudah mengantisipasi apa saja kebutuhan selama perjalanan jarak jauh bersama anak kecil. Sejumlah informasi dan pengalaman orang lain, kami browsing di internet. Kami siapkan beberapa kebutuhan anak, seperti mainan dan earphone kids.

Episode Kedua
Senin (19/11) pagi, kami tiba di bandara internasional Chartage, Tunis. Kami disambut oleh Bpk Mahfudz, staf konsuler KBRI Tunis, serta beberapa rekan mahasiswa pengurus PPI Tunisia.

Alhamdulillah, kehadiran Bpk Mahfudz di bandara sangat berarti bagi kami. Bagasi kami yang berisi beragam bekal dan oleh-oleh, berlalu begitu saja di hadapan petugas bandara, tanpa ada pemeriksaan apalagi razia.

Inilah kunjungan keduaku di negeri kecil berpenduduk 11 juta jiwa ini. Kunjungan pertama, selama rentang 2005-2007 lalu, ketika aku menyelesaikan studi magister. Kala itu aku sendiri, masih single.

Kunjungan kedua kali ini, aku datang ke Tunis bertiga ; aku, isteri dan anak. Isteriku juga telah mendaftar untuk program S2 pada universitas yang sama. Sedangkan anakku, ia ikut untuk mendampingi kami, menghiasi hari-hari kami agar tetap ceria dan penuh optimisme. Bersama hadirnya, yang sulit terasa mudah, yang jauh terasa dekat, yang berat terasa ringan.

Semoga episode kedua perjalananku di Tunis ini, penuh keberkahan. Salam manis dari Tunis.

Tunis al Khadra, Ahad 02 Desember 2012

3 comments:

  1. Alhamdulilah, pak dede sudah mulai mengisi blognya kembali. sering sekali saya mengunjungi blog bapak, tapi jarang ada tulisan baru. semoga nanti muncul BKT jilid 2.

    by: Mahasiswa Jinayah Syasah. Ferdiyan.

    ReplyDelete
  2. Terima kasih, Ferdi Putra Cilegon. Insya Allah sekarang di Tunis ini saya punya banyak waktu untuk menulis. Salam buat teman-teman mahasiswa di kelas Anda.

    ReplyDelete
  3. iya pak. nanti saya sampaikan. Minta Do'anya semoga saya bisa mengenyam pendidikan diluar negri seperti bapak. amiin.

    ReplyDelete